Selasa, 21 Januari 2014

Babak Baru Kehidupanku

Babak Baru Kehidupanku

Babak Baru Kehidupanku

Setelah berusaha untuk menjadi seorang pengusaha kecil yang sukses, aku menemukan beberapa kesulitan. Segala usaha yang ingin aku wujudkan sulit untuk diaplikasikan. Sulit untuk progress. Kegagalan demi kegagalan kualami. Semangat untuk menjadi orang suksespun memudar. Ibarat air yang menguap.Perlahan tapi pasti kegagalan menjadikanku gila, stress. Dari usaha beternak lele, hingga membuat aneka makanan ringan. Baru kusadar, kesuksesan harus dibayar mahal. tidak semudah membalikan telapak tangan. Butuh kesungguhan yang kuat dan mental sekeras baja. Kesuksesan lahir dari kesabaran. Dan akhirnya, nasiblah yang menentukan.

Aku membungkam mulutku untuk membuka pikiranku. Aku dengarkan perkataan hati dalam relung sanubari. Aku gunakan potensi yang Allah berikan padaku, baik itu penglihatan, pendengaran dan hati. Otakku pun berputar seakan mencari kemana arah kakiku melangkah yang akan menjadikanku sukses. Mencari jati diriku yang sebenarnya, dan kemana suratan langit yang cocok dengan talenta yang kumiliki. Pemuda adalah periode berganti-ganti arah jalan hati. Periode kelabilan hati dan pencarian jati diri yang panjang. berkelok-kelok dalam tikungan tajam dan kadang hilang arah dan pergi ke arah gelap. Aku mencari dan terus mencari. Seakan kembali ke start kehidupan. Dan seakan aku menghadapi jalan yang masih panjang.

Untuk mengurangi stressku, aku berjalan-jalan dengan memperhatikan kehidupan didaerahku. Dari kelas rendah hingga kelas mewah. Melihat pemulung yang compang camping pakaiannya, menatap pak tua yang memikul dagangannya, memperhatikan kahidupan orang miskin hingga usaha-usaha dipertokoan dan pasar-pasar. Alangkah hebatnya semangat hidup mereka. Mereka punya tugas masing-masing dan skenario dalam aktor panggung sandiwara dunia ini. Tapi aku tetap bingung, kemana skenario Tuhan akan menugaskanku. Aku harus jadi apa? Dan perjuangan apa yang harus aku lakukan? Aku tak mau darah dan keringatku membeku seperti lautan kutub Utara. Walau dalam kepungan kesulitan, aku harus tetap bisa cari solusi. Dan aku yakin, hidup akan menunjukkan secercah sinarnya.

Aku bersilaturahmi pada seorang guru. Dia menyarankanku untuk kembali berjuang di pesantren. Seakan memberitahukan bahwa perjuanganku harus dari pesantren. Untuk kembali menemukan semangat baru dan meningkatkan keilmuwan yang sudah ada. Aku berpikir dan menimbang dengan kesungguhan, dan kutemukan titik terang. Aku merindukan semangat berkobar seperti dulu. Semangat menuntut ilmu dan menyebarkannya. Aku memang pernah bercita-cita ingin menjadi guru. dan aku telah membaca berbagai biografi guru-guru hebat masa lalu. Seperti pengalaman sebelumnya, hidup tak selamanya indah dan perjuangan jangan harap kesenangan. Butuh kucuran keringat, tetesan airmata, dan bahkan aliran darah.

Setelah sampai ke pesantren yang dikenal sebagai taman surga di dunia. Aku tersentak, zaman memang sudah berubah. Banyak tugas yang harus aku emban dan gelombang kerusakan yang harus aku lawan. Santri dulu tidak seperti santri sekarang. Pemuda Indonesia dulu tidak seperti pemuda sekarang. Banyak Santri dan pemuda yang tergerus arus zaman global dan hasil produk pabrik teknologi modern. Modern bisa jadi Mudhirrun(bahasa Arab) yang artinya membahayakan. Setelah menyaksikan kedisiplinan luar biasa di pabrik dan kehidupan yang dinamis di kota-kota, aku memandang semangat santri kini adalah semangat tempe. Jarang dari pemuda masa kini yang gila ilmu dan giat belajar. Seakan gairah ilmu telah diangkat dari bumi dan aku mengutuk-ngutuk kemalasan yang menjadi awal kelemahan. Penurunan semangat ilmu pantas untuk ditangisi dan diboyong ke pekuburan. Aku pun berkeinginan membangkitkan kembali semangat ilmu itu dari kubur-kubur bisu. Laksana Isa, menghidupkan orang mati dari pusaranya. dan pastinya ini semua atas izin dari Tuhan.

Ini adalah babak baru kehidupanku. Aku harus mulai dari awal. Seperti dokter yang menganalisa penyakit setelah itu mencari obatnya. Analisaku menemukan berbagai macam penyebab dekadensi moral dan perubahan zaman. Pemuda Islam dalam cengkraman musuh, dipermainkan seenak hati. Dengan berbagai media kita dirusak. Dengan televisi, radio, internet, hp, dan media yang lain. Musuh Islam punya semangat yang menggila. Mereka menyerang dari segala arah, mengadopsi metode Iblis dalam menjerumuskan manusia. Semua alat digunakan untuk cita-cita busuknya. Yakni menghancurkan pemuda Indonesia dari dalam dan dari luar. Pemikiran-pemikiran pemuda dan orang tua diracuni. Membuat opini publik yang menyalahi adat istiadat dan agama orang Indonesia. Mengakrabkan sesuatu yang salah. Menjadikan yang tabu menjadi lumrah. Muslimah-muslimah di telanjangi perlahan-lahan dengan alasan mode. Dan banyak dari rakyat Indonesia yang seperti kerbau yang dicucuk hidungnya hingga menurut saja kemana tangan musuh itu menuntunnya. Hatta, ketempat penjagalan. Ini semua telah diperingatkan sejak 14 abad yang lalu dalam firman Allah dan Hadits Nabi saw. bahwa Yahudi dan Nasrani tak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Umat ini akan mengikuti mereka hingga masuk lubang biawak.

Penyakit lain yang Aku analisa dari berbagai gaya kehidupan orang masa kini yang menjadikan lemahnya Islam adalah penyakit Wahn. Cinta dunia dan takut mati. Manusia kini menambatkan hatinya pada dunia dan gemerlapnya. Takut mati karena cita-cita hidupnya hanya pada dunia ini saja. Sehingga enggan berjuang dan mengejar kebahagiaan di akhirat. Akhirat telah hilang dalam daftar cita-citanya, akhirnya prinsip hidupnya hanya berkisar pada harta tahta dan wanita. Sejak bangun tidur hingga terpejam kembali hanya memperturutkan hawa nafsu. Seperti binatang yang hanya hidup untuk mencari makan, minum dan kawin, setelah itu mati. Melupakan tuntunan al-Qur'an dan petunjuk nabi. Akhirnya Islam kini laksana hidangan yang siap disantap musuh-musuhnya yang lapar. Penyakit yang terlanjur akut, akan sulit diobati. Dan Aku rasakan beban seberat gunung menimpa pundakku. Namun begitu selagi matahari berputar aku berjanji untuk merubah keadaan disekitarku. Aku tak ingin berputus asa hingga ajalku tiba. dan periode ini aku mulai bergerak dengan hentakkan yang kuat, seperti Ali k.w. menghantamkan pedangnya di depan pintu Khaibar.
Aku berpikir, dan mentafakuri al-Qur'an sebagai obat mujarab umat ini, bahwa Musa mengalahkan ahli sihir Fir'aun dengan tongkat yang menjadi ular dan tangan yang bercahaya, Isa mengalahkan tabib-tabib kaum kafir dengan keajaiban mengobati berbagai penyakit, hatta menghidupkan orang mati, dan baginda nabi Muhammad saw. mengalahkan ahli-ahli syair kafir Quraisy dengan Mu'jizat terbesar sejagat buana, yakin Al-Qur'an yang penuh hikmah. Untuk mengalahkan senjata musuh, kita harus menggunakan senjata yang lebih hebat. Untuk menangkal pukulan tongkat musuh, kita harus gunakan tongkat yang lebih panjang. Dan untuk mengalahkan musuh yang menyerang dengan berbagai alat, kita pun harus membalasnya dengan alat yang lebih banyak.

Dengan pertolongan Allah semua akan berhasil, dan jika Allah berkehendak lain, aku pasrahkan semua urusanku kepada-Nya. Tugasku adalah untuk memahami dan mengabdi. Dengan harapan di akhir nanti, ada sedikit perjuangan sebagai wujud Cinta yang mungkin berharga untuk dipersembahkan.


Minggu, 12 Januari 2014

Perjuanganku 2

Perjuanganku 2

Masa Kecilku

Aku lahir di Pulo Aren. sebuah kampung di Kecamatan Karang Bahagia. kampung yang damai dan masih kuat budaya pedesaannya. masa kecilku, kuhabiskan di kampung ini. dari bermain petak umpet sampai berenang di kali. masa kecil yang penuh dengan bermain dan petualangan keliling kampung. berburu burung, memancing di sawah, mencari ikatn, menggembala kambing, menaiki kerbau, dan panen raya. malamnya diisi dengan mengaji al-Qur'an dan bermain dengan teman sejawat.

Aku anak yang kurang gesit. kurang aktif dalam segala hal. dan aku juga tidak pandai bergaul dan lebih suka mengurung diri. berfantasi dengan khayalan yang tinggi, hingga ketika aku menonton film satria baja hitam, aku ingin seperti itu, ketika aku melihat Ade Ray bertubuh penuh otot, aku ingin seperti itu, menonton film-film super Hero menjadikan diriku ingin seperti itu, sehebat yang kutonton. Jiwa muda yang masih suka bergonta-ganti cita-cita. Seperti anak yang masih belum punya pendirian yang mantap, aku sering berpikir, untuk masa depan, waktu SD aku sudah mempertanyakan, bagaimanakah wajahku nanti ketika aku SMP, ketika SMP aku beranya lagi bagaimanakah wajahku nanti ketika SMA, dan seterusnya. Terkadang otakku sering memikirkan masalah yang besar-besar.

Ketika SMP, aku sering sakit-sakitan, bila pulang dari sekolah dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer, kepalaku sering pusing. badanku lemah, padahal aku suka angkat benda-benda berat untuk memperkokoh otot-otot tubuhku. tapi kemalasan dan kelemahan yang lebih dominan menjadikan aku tak berdaya. Periode itu, adalah periode yang paling tidak bersemangat dalam berkarya. Tapi bakatku mulai terlihat dalam bidang seni. aku belajar melukis dan mengukir kayu. untuk minat baca buku, masih sangat kurang.

Lulus SMP pamanku mengajakku untuk masuk ke MA Al-Hidayah. menemani kemenakanku yang masuk MTs. aku setuju dan akhirnya inilah babak baruku mengenal Islam dan Pesantren. Seperti terkena lecut hati atau seakan sadar dari tidur panjang, aku terperanjat akan kebodohanku selama ini. betapa banyak ilmu agamaku yang belum kutahu dan kupelajari. semakin hari ketika dipesantren penuh dengan kegiatan keilmuan yang sangat mengasyikkan, akhirnya semangatku seakan membara. aku menjadi santri yang sangat ingin tahu segala hal. ingin mengejar ketertinggalan dan ingin menjadi yang terdepan. semangat belajar itu pun semakin meningkat ketika kelas 2 MA, aku membeli buku-buku agama yang sangat bergelora, aku membaca buku tentang tasawuf, biografi ulama-ulama, hingga tulisan para pembaharu islam, minat bacaku sungguh menggila, hingga aku bercita-cita membuat perpustakaan terbesar di Asia Tenggara. setiap buku yang aku temui dan menarik segera aku baca dengan rakus sekali. apalagi ketika aku membaca bahwa orang dulu menulis sampai berjilid-jilid. aku pun ingin menjadi seperti mereka. Akhirnya kumulai dengan menyalin kitab-kitab tipis yang sedang dipelajari di pesantren. dan ternyata lelahnya luar biasa.

Cacian dan hinaan dari orang-orang sekitarku ketika pesantren ternyata menjadi pemompa semangat yang luar biasa. seakan ujian tekanan jiwa yang cukup berat menjadikan semangat yang bergelora untuk merubah keadaanku. Saat itu cita-citaku sudah terbentuk dengan agung. dan aku telah memiliki konsepsi yang sudah kuramu dari berbagai pemikiran orang-orang besar Islam. dan aku telah mempelajari sejarah yang panjang, Sejarah dunia. wawasanku bertambah terbuka dikala aku masuk kuliah dan bergaul dengan mahasiswa. tapi akhirnya ketika aku masuk pabrik untuk bekerja di suatu perusahaan di PT Sanyo Indonesia di EJIP Lippo Cikarang, kuliahku berantakan. entahlah, ketika itu terbentur biaya dan ekonomi keluarga. akhirnya, aku berpikiran, aku bisa menjadi orang pintar dengan banyak membaca walaupun aku tak punya gelar akademi. dan mungkin orang bodoh akan menganggapku bodoh karena tak mempunyai gelar. dan aku pun berkeinginan punya kedekatan dengan masyarakat lapis bawah yang notabene orang miskin. aku merasakan penderitaan mereka dengan menyamakan tingkat pendidikan yang masih rendah. tapi, ketika ada uang berlebih dan aku memang tidak bisa mengatur uang untuk ditabung akhirnya perbulan aku membeli buku-buku yang beragam. untuk memenuhi rasa ingin tahuku. walau aku bukan sarjana tapi aku ingin punya pengetahuan luas seluas samudera. pikirku waktu itu. dan akhirnya buku-bukuku pun mulai menumpuk dan aku kerepotan membaca.

setelah dua tahun aku bekerja di pabrik yang luar biasa lelahnya dan luar biasa disiplinnya. pabrik orang jepang memang sangat disiplin. bekerja hampir seperti robot, walau dalam pelatihannya dikatakan manusia bukan robot. tapi buktinya kerja harus ngejar target. karena kelelahan bekerja dan keterbatasan waktu serta stress yang aku derita, akhirnya kekuatana bacaku menurun. aku lebih senang berpetualang dikala libur, dan ada rasa kekwatiran akan matinya ilmu kalau tidak diajarkan dan diamalkan. setelah habis kontrak kerjaku di Sanyo, aku membuat strategi baru. menjadi pengusaha sukses atau kembali ke Pesantren.

Jumat, 27 Desember 2013

Perjuanganku

Perjuanganku

Perjuanganku.
Perjuangan adalah satu kata yang sering orang catat dalam sejarah hidupnya. yang namanya manusia pasti pernah memperjuangkan apa yang ingin mereka gapai. semua orang di dunia ini memiliki cita-cita dan cinta. ada yang memperjuangkan dunia yang isinya harta, tahta dan wanita. mereka memperjuangkan ini sampai titik darah penghabisannya. karena harta orang bekerja siang malam demi mengais yang namanya uang. banyak alasan kenapa orang selalu mengejar uang. ya, anda benar...

uang atau harta ternyata bisa mengait dua yang selanjutnya. tahta dan wanita. orang zaman sekarang bilang, Keuangan yang berkuasa, kita bisa menjadi penguasa dengan uang. kita bisa menyumpal moncong tank dengan uang. kita bisa menjadikan nuklir tak meledak pun dengan uang. bahkan, dengan uang pula kita bisa membeli wanita. wanita mana yang tak ijo dengan uang. kini adalah masa dan zaman uang.

selanjutnya tahta. orang memperjuangkannya. terutama yang terkena sindrom gila tahta. mereka merasa tak terhormat jika hidup tanpa jabatan politik dalam sekala apapun. mereka ingin telunjutknya ditaati oleh orang-orang. mereka punya ambisi mengatur dunia dengan tangannya dan kata-katanya. dalam memperjuangkan tahta ini banyak yang mengambil jalan pintas dan many politik. dalam lingkaran ini uang masih berperan.

wanita, ah ini yang sedang menjangkiti jiwa pemuda tanpa terkecuali. dalam analisis saya bertahun-tahun. wanita dan cinta adalah nilai estetika yang tak bisa dipungkiri dari semua pemuda. mereka terkena sindrom cinta terhadap makhluk yang namanya wanita. semua ini adalah alamiah dan manusiawi. tapi bencananya, banyak peperangan dalam sejarah jagad raya yang disebabkan oleh wanita. kita pernah mendengar peperangan raja-raja memperebutkan ratu Cleopatra, ratu Mesir yang konon sangat cantik dan cerdas. kita juga mengenang kisah Layla Majnun yang menimbulkan peperangan antar kabilah Arab. yang Paling klasik yaitu tragesi Habil dan Qabil memperebutkan wanita cantik. banyak orang memperjuangkan cinta kepada wanita. dan wanita ini adalah simbolisme dari perhiasan dunia.
Allah swt. menjelaskan dalam Al-Qur'an, Dijadikan indah dalam pandangan manusia pada apa-apa yang disenangi dari wanita...sampai akhir ayat.

kecintaan kepada dunia ini akan menjadi petaka jika tidak didasarkan kepada cinta Allah. penyakit akhir zaman kata Nabi yaitu cinta dunia dan takut mati. karena itulah kita bisa melihat Koruptor merajalela, Kuasa dikejar walau harus mengorbankan saudara, dan perzinahan menjadi tren masakini. ya Rabb, ampuni kami.

dalam perjuangan hidup ini ternyata ada orang yang tercatat dalam sejarah dunia yang dengan gigihnya memperjuangkan kekuasaan dan menjadi diktator dunia, seperti Adolf Hitler, Jengis Khan, Stalin dll. ada juga tokoh revolusi seperti Sukarno, Kemal Attaturk,dan yang sejenis. alangkah terkagum kagum saya ketika saya membaca semangat yang sungguh berkobar laksana api yang membakar, ketika saya membaca Mein Kamf-nya Adolf Hitler, Di Bawah Bendera Revolusi-nya Sukarno, dan juga menonton pidato-pidatonya. yang masih saya ingat adalah bahwa propaganda akan bisa menggerakan rakyat banyak untuk melakukan perubahan wajah dunia. bahkan saya sempat mencatat salah satu moto Sukarno, bukannya sedikit bicara banyak bekerja, tapi harus banyak bicara banyak bekerja. Adolf Hitler pun seperti itu, dia punya konsepsi yang terencana dan sitematis, Hitler mengagungkan ras Jerman dan meyakinkan rakyatnya bahwa Jerman adalah ras terbaik dunia ini. sehingga tak mengapa orang jerman membantai bangsa lain. untungnya Hitler sangat benci kepada Yahudi, sehingga sekitar 23.000.000 jiwa yahudi mati ditangannya.
tulisan Sukarno dan Hitler begitu tebal dan bergelora. alangkah indahnya jiwa seperti itu ada dalam setiap dada pemuda islam. yang disalurkan untuk perjuangan di jalan Allah. mencari ridha-Nya.

yang saya simpulkan dalam sejarah hidup manusia klasik dan temporer, banyak pemimpin besar itu terlahir dari masa-masa yang sulit dan peperangan serta kekacauan zaman. imam Ghazali melahirkan karya Ihya Ulumudin ketika orang sedang mabuk dunia dan bermewah-mewah. dan Imam Syafi'ii cerdas dikala dalam belitan kemiskinannya. akankah lahir di zaman ini orang-orang seperti mereka. ahaa, aku harap anda orangnya.

Perjuangan yang teragung adalah perjuangan dalam menegakkan Agama Allah. perjuangan yang diwariskan turun temurun oleh para nabi, sahabat, tabiin. hingga ulama-ulama akhir zaman. kita semua berharap akan kembali lahir para pemimpin seperti khulafur rosyidin, dan para sultan yang shalih, Ulama yang berkualitas seperti para mufassirin, ahli hadits, ahli fiqih, dll. dan kita juga membutuhkan kebangkitan Islam dari semua aspek kehidupan kita yang di pegang oleh setiap golongan.  bahu membahu untuk kembali mengebarkan bendera kejayaan yang telah lama direbut oleh kaum kafir. ingatlah, kita sedang dibuai oleh mimpi yang indah, tapi tak sadar ular telah membelit badan yang kurus ini. bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya....

Selamat berjuang, dan bersemangatlah. hidup ini hanya keyakinan dan Jihad.